Orang Tua Negatif Bisa Durhaka Terhadap Anaknya

Suatu hari saya mendengar ada perkataan bahwa tidak hanya seorang anak yang durhaka terhadap orang tuanya, tetapi orang tua juga bisa durhaka terhadap anaknya.
Setelah saya kaji mengenai hal ini ternyata hal ini memang terjadi.
Seperti halnya terkadang para orang tua mengajarkan anaknya sesuatu yang salah tanpa mereka merasa salah/tidak sadar.
Anda pernah memperhatikan hal-hal kecil dalam memberi pelajaran kepada seorang anak?.
Seperti halnya ketika si anak terjatuh dan terbentur ke sebuah pintu atau kursi, ketika anak itu menangis kesakitan, para orang tua terkadang menyuruh anaknya memarahi pintu atau kursi tadi.
Mereka menyuruh anaknya memukul dan menyuruh anaknya mengatakan kepada kursi atau pintu itu kalo pintu itu yang nakal.

Secara tidak langsung para orang tua mengajarkan bahwa walaupun itu kesalahan sendiri kita diajarkan menyalahkan orang lain/benda.

Semenjak kecil banyak sekali ajaran-ajaran yang kurang mendidik. Banyak juga anak-anak yang diajarkan bahasa “PAMALI”. Apabila keluar rumah pada waktu mulai malam kita ditakut-takuti dengan nanti diculik genderewo, kolong wewe dan sebagainya. Apa yang terjadi adalah anak menjadi penakut.
Apabila kita bersiul malam hari dibilang pamali tanpa didasari alasan yang jelas padahal itu hanyalah berisik mengganggu orang yang tidur. Apabila kita menggunting kuku dimalam hari dibilang pamali atau tidak boleh tanpa memberi alasan yang logis, padahal sebenarnya malam hari pencahayaan kurang terang takutnya kulit kita tergunting dan berdarah. Apabila kita diam di depan pintu mereka mengatakan akan susah jodoh, padahal itu hanya menghalangi jalan.

Semenjak kecil secara tidak langsung kita diajarkan untuk berbohong dan membuat anak tumpul dalam berlogika.

Banyak sekali hal-hal yang tidak mendidik di lingkungan Anda semenjak kecil, syogyanya kita semua sadar akan hal-hal itu dan tidak menurunkannya kepada anak kita dan generasi berikutnya.

Hal lainnya adalah para orang tua yang jelas-jelas durhaka terhadap anaknya yang dengan jelas mengajarkan hal yang tidak baik seperti memukul, menyuruh anaknya menjadi pelacur, ayah yang meniduri putrinya, dan lain sebagainya.
Anda sebagai orang tua harus sadar bahwa baik dan buruknya anak Anda adalah hasil dari pendidikan Anda secara sadar dan tidak sadar.

Secara tidak sadar prilaku Anda diperhatikan oleh seorang anak. Prilaku Anda ditiru oleh seorang anak. Baik dan buruknya anak hasil dari Anda sendiri itu pasti.

Yang terpenting bukan menyalahkan anak Anda, tetapi introspeksi kepada diri Anda sendiri. Karena Andalah yang menjadikan anak Anda seperti apa adanya sekarang ini.

Semua anak dilahirkan bersih seperti selembar kertas yang belum ada tulisan. Anda dan lingkungan yang menuliskan sifat prilaku kepada anak Anda. Secara tidak sadar andalah yang bertanggung jawab akan baik dan buruknya seorang anak.

Introspeksi diri para orang tua ini sebenarnya yang sangat penting, dan berilah keyakinan dan dukungan kepada seorang anak, bukannya menjadi musuh yang selalu berkata tidak dan jangan.

Berilah kepercayaan kepada seorang anak, karena apabila kita tidak memberinya kepercayaan, seorang anak tidak akan berkembang, karena ruang geraknya menjadi terbatasi (perkembangan sel otaknya menjadi terhambat).

Cara berfikir positif itu penting, berilah kepercayaan kepada seorang anak, karena hal itu akan membuat dia menjadi manusia yang percaya diri dan merasa ada dukungan yang positif dari orang tuanya, yang diharapkan akan menjadikan seorang anak menjadi seorang pemikir positif dan berkembang.

Larangan kepada seorang anak harus dengan memberikan alasan yang bagus, dengan logika yang benar, jangan membohongi sang anak karena dengan tidak sadar anda mengajari anak anda menjadi seorang pembohong, dan lebih parahnya anda membuat anak anda menjadi anak yang bodoh, penakut, tidak percaya diri dan tentunya tidak berkembang dan menjadikanya pemikir yang negatif.