Friday 29 August 2008

HUBUNGAN BERIMAN DENGAN KEKHAWATIRAN DAN BERSEDIH HATI


“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Surat Ar Ra’d ayat 28

Disaat kita mempercayai YANG MAHA KUASA dan menyerahkan diri seluruhnya kepada-NYA kita syogyanya merasakan ketenangan. DIkehidupan beragama, disaat kita pasrah dan percaya bahwa Tuhannya akan selalu menjaga, kita senantiasa akan merasa tenang.

Menurut saya, disaat kita beriman kita mengeluarkan suatu energi positif yang sangat besar yang menjadikan manusia itu bertindak dan berfikir secara positif. Percaya akan dirinya dan percaya akan Tuhannya. Tidak ada keraguan, tidak ada pikiran-pikiran negatif, tidak ada keluh kesah, dan dia yakin bahwa sang Pencipta telah mengatur segalanya. Apapun yang terjadi adalah hasil dari pemikiran manusia itu sendiri.
Kita bisa perhatikan manusia-manusia yang tidak beriman, mereka lebih kepada sosok manusia yang negatif dan besar kepala, tidak ada pegangan kekuatan positif yang mengarahkannya, mereka cenderung menjadi manusia-manusia yang depresi atau negative thinking.

Umat Islam diajarkan melalui para Nabi untuk berpikir positif, kita tahu hampir semua nabi melewati rintangan-rintangan yang berat, tetapi mereka tidak pernah menyerah, apapun yang terjadi mereka terus berjuang sampai apa yang ditujunya tercapai. Itu adalah contoh manusia-manusia yang mempunyai energi-energi positif dan cara berfikir yang positif.

Tetapi kenapa manusia-manusia selalu membedakan antara nabi dan manusia lain?
Banyak orang berfikir apa yang dilakukan para nabi itu tidak mungkin bisa kita lakukan. Itu adalah pemikiran yang bodoh!. Kenapa saya mengatakan bodoh?, karena Sang Pencipta mengutus mereka untuk dijadikan contoh untuk manusia, saya ulangi para nabi dan rosul adalah contoh buat manusia. Mereka diciptakan sama mempunyai nafsu yang sama, mereka adalah manusia biasa yang telah mencapai kebijaksanaan dan kekuatan positif yang luar biasa. Itu adalah contoh-contoh dimana secara langsung menerangkan bahwa manusia itu bisa seperti para nabi.

Kadang saya perhatikan banyak persepsi-persepsi yang salah di masyarakat kita ini, memisahkan antara manusia dengan para nabi, apabila para nabi kita itu adalah para malaikat barulah akan banyak perbedaan karena para malaikat diciptakan berbeda. Tetapi selama para nabi itu seorang manusia seperti kita apapun yang nabi lakukan akan bisa dilakukan oleh manusia-manusia lainnya.

Anda akan merasa kaget ketika anda menyadari betapa sempurnanya kita diciptakan, betapa kuatnya energi yang kita punya, sebelum saya menyuruh anda mengolah kekuatan besar, saya hanya ingin anda memulai belajar merubah cara berfikir anda menjadi positif seperti halnya para utusan. Denagn bersikap positif Anda sebenarnya mampu hanya ketidakpercayaan dan ketidakyakinan anda sendirilah yang menjadikan anda tidak mampu. Berfikir positif bisa membuat anda tidak khawatir dan bersedih hati.
YANG MAHA KUASA selalu mengabulkan apa yang kita yakini, bisa berupa hal buruk ataupun hal baik.
Kita harus selalu yakin akan hal positif, janganlah berkeluh kesah karena hal negatif yang kita pikirkan akan terjadi pula. Allah Maha Adil apapun akan dikabulkan (your wish is my command, energy ciptaanNYA pun akan mewujudkannya).

Siapapun anda apapun keinginan dan niat ANda, apabila dengan focus yang tinggi apa yang anda inginkan akan terjadi. Semua kejadian adalah hasil dari pemikiran anda sendiri, maka dari itu terimalah semua masalah dengan besar hati karena itu adalah hasil dari keyakinan akan pemikiran anda secara sadar maupun tidak sadar.

Menurut Hj. Irena Handono et al. dalam bukunya “ISLAM DIHUJAT” MUSLIM mempunyai arti orang-orang yang pasrah dan ISLAM mempunyai arti berserah diri/pasrah kepada ALLAH. Ini sudah jelas bahwa kita hidup sepenuhnya harus berserah diri dan pasrah kepada ALLAH. hal ini berarti dengan keyakinan dan percaya bahwa ALLAH akan menjaga kita, dengan begitu anda tidak akan merasa sedih ataupun merasa khawatir karena anda yakin kepada TUHAN bahwa ALLAH adalah MAHA segalanya yang akan menjaga segala sesuatunya, yang harus kita lakukan hanyalah bereaksi (act) untuk menggapai tujuan kita.

Ternyata cukup mudah untuk menilai anda seorang yang beriman atau tidak, jika anda masih khawatir dan selalu bersedih hati, saya dengan mudah menjawab bahwa anda bukanlah manusia yang beriman didasari atas ayat-ayat dibawah ini.

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja[431] (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Surat Al Maa’idah ayat 69

"Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Surat Al-Baqarah ayat 38

"Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati”. Surat Az-Zukhruf ayat 68

“Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari para rasul”. Surat Al-Qashash ayat 7

“Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu”. Surat Maryam ayat 24

“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)”. Surat Al-kahfi ayat 6

“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan”.
Surat An-nahl ayat127

“Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman”.
Surat Al Hijr ayat 88

“Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan”. Surat Huud ayat 26

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Yunus ayat 62

“(Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang[545] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?." (Kepada orang mukmin itu dikatakan): "Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati." Surat Al a’raaf ayat 49

“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al-A’raaf ayat 35

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan[474], maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” Surat Al an’aam ayat 48

“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah “ Surat Al An’aam ayat 33

“Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
Surat Al Maa’idah ayat 26

“(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan[240], supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Surat Ali ‘Imran ayat 153

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. Surat Ali ‘Imran ayat 139

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al Baqarah ayat 277

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al Baqarah ayat 274

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al Baqarah ayat 262

“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al Baqarah ayat 112

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah[57], hari kemudian dan beramal saleh[58], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Surat Al Baqarah ayat 62

No comments: